Suatu cara untuk mewakili besaran dari suatu item fisik. Sistem bilangan menggunakan basis (base/radix) tertentu yang tergantung dari jumlah bilangan yang digunakan.
KONSEP DASAR SISTEM BILANGAN
Suatu sistem bilangan, senntiasa mempunyai base(radix), absolute digit dab positional (place) value.
· Base : angka/sibol yang digunakan dalam sistem bilangan.
· Abdolute digit : jenis-jenis angka/simbol yang mempunyai niali yang berbeda-beda dalam sistem bilangan tersebut.
· Positional (place) value : nilai yang terkandung pada suatu posisi, yaitu perpangkatan dari base-nya.
· Misalkan pada sistem bilangan desimal mempunyai :
Base : 10
Absolute digit : 0, 1, 2, s/d 9
Positional Value : (dari kanan ke kiri) 100, 101, 102,…10n
· Contoh
Bilangan bulat : 7 4 3 adalah berasal adri :
Positional Value | 10 2 | 10 1 | 10 0 |
Absolute Digit | 7 | 4 | 3 |
Hasil | 7x10x10 | 4x10 | 3x1 |
700 | 40 | 3 |
JENIS-JENIS SISTEM BILANGAN
Suatu sistem komputer mengenal beberapa sistem bilangan, seperti :
1. Sistem Bilangan Desimal (Decimal Numbering System)
2. Sistem Bilangan Biner (Biner Numbering System)
3. Sistem Bilangan Octal (Octenary Numbering System)
4. Sistem Bilangan Hexadesimal (Hexadenary Numbering System)
Base Sistem Bilangan :
Nama Sistem Bilangan | Base | Absolute Digit/Value |
Binary Ternary Quartenary Quinary Senary Septenary Octenary (Octal) Nonary Denary (Desimal) Undenary Doudenary Tredenary Quatuordenary Quidenary Hexadenary (Hexadesimal) | 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 | 01 012 0123 01234 012345 0123456 01234567 012345678 0123456789 0123456789A 0123456789AB 0123456789ABC 0123456789ABCD 0123456789ABCDE 0123456789ABCDEF |
KONVERSI BILANGAN
Setiap angka pada suatu sistem bilangan dapat dikonversikan (disamakan/diubah) ke dalam sistem bilangan yang lain. Dibawah ini dibuat konversi (persamaan) dari 4 sistem bilangan. Yang akan dipelajari :
DEC | OCT | HEX | BIN |
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 | 0 1 2 3 4 5 6 7 10 11 12 13 14 15 16 17 20 21 22 | 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 A B C D E F 10 11 12 | 0000 0001 0010 0011 0100 0101 0110 0111 1000 1001 1010 1011 1100 1101 1110 1111 10000 10001 10010 |
Contoh
| Penjumlahan | Pengurangan |
Desimal | 273 189 462 | 273 189 84 |
Biner | 1111 1011 11010 | 11010 01111 1011 |
Oktal | 246 435 703 | 703 246 435 |
Hexadesimal | 246 435 67B | 67B 435 246 |
a. Dari Desimal Ke Biner, Oktal dan Hexa
· Bilangan desimal à basis 10 dengan digit : 0,1,2,…,9
· Contoh penulisan à 743 D, 743(10), 743(D), 743 (d)
· Konversi dari bilangan D k B, O dan H dengan cara bilangan D dengan basis bilangan masing-masing hingga:
· Bilangan sisa pembagi diambil dari bawah ke atas.
Desimal Ke Biner | Desimal Ke Oxtal | Desimal Ke Hexa |
21(D)= … (B) | 21(D)= ….(O) | 21(D)=…(H) |
21 : 2 = 10 sisa 1 10 : 2 = 5 sisa 0 5 : 2 = 2 sisa 1 2 : 2 = 1 sisa 0 1 <= 1 tidak dibagi lagi 21(D)= 10101 (B) | 21 : 8 = 2 sisa 5 2 <= 8 tidak dibagi lagi 21(D)= 25 (O) | 21 : 16 = 1 sisa 5 1<= 16 tidak dibagi lagi 21(D) = 15 (H) |
b. Dari Biner Ke Desimal, Oktal Dan Hexa
· Bilangan Biner à basis 2 dengan digit hanya o (off) dan 1 (on)
· Contoh penulisan à 101 B, 101 (2), 101(B), 101(b)
· Konversi dari bilangan B ke D, O dan H dengan cara :
Biner Ke Desimal | Biner Ke Oktal | Biner Ke Hexa |
Dari kanan ke kiri place bvalue dikalikan dengan absolut digit bilangan biner awal | Setiap tiga bilalngan biner dikelompokkan dari kanan ke kiri setiap kelompok dicari bilangan otkalnya | Setiap empat bilangan biner dikelompokkan dari kanan ke kiri setiap kelompok dicari bilangan hexnya |
101(B)= …..(D) | 10110(B)=….(O) | 10110(B)= ….(H) |
(1.22)+(0.21)+(1.20)= 4 + 0 + 1 5 | 010 110 2 6 | 0001 0110 1 6 |
101(B) = 5 (D) | 10110(B) = 26 (O) | 10110(B) = 16 (H) |
c. Dari Oktal Ke Desimal, Biner Dan Hexa
· Bilangan Desimal à basis 8 dengan digit : 0,1,2,..,7
· Contoh penulisan à 743 O, 743(8), 743(O), 743(o), Dll
Oktal Ke Desimal | Oktal Ke Biner | Oktal Ke Hexa |
Dari kanan ke kiri place value dikalikan dengan absolut digit bil oktal awal | Setiap satu bil okta; dijadikan kelompok bil biner yang terdiri 3 digit | Tidak ada cara langsung mengubah oktal ke biner. Dapat dilakukan melalui biner atau desimal |
236(0)= …(D) | 236(O)=… (B) | 236(O)=…..(H) |
(2.82)+(3.81)+(6.80)= 128 + 24 + 6 158 | 2 3 6 010 011 110 | · 236(O)=010011110(B) sehingga : 0 1001 1110(B)=…. ….(H) 0 1001 1110 0 9 E · 236(O)= 158 (D) Sehingga : 158(D)=….(H) 158:16 = 9 sisa 14 (14 dalam hexa = E) 158(D)= 9E (H) |
236(O)= 158 (D) | 236(O)=010011110(B) | 236(O) = 9 E (H) |
d. Dari Hexa Ke Desimal, Oktal Dan Biner
· Bilangan Desimal à basis 16 dengan digit : 0 - 9 dan A - E
· Contoh penulisab à 743 H, 743(16), 743(H), 743(h), dll
Hexa Ke Desimal | Hexa Ke Oktal | Hexa Ke Biner |
Dari kanan ke kiri place value dikalikan dengan absolut digit bil hexa awal | Setiap satu bil hexa dijadikan kelompok nbil biner yang terdiri atas 4 digit | Tidak ada cara langsung mengubah oktal ke biner. Dapat dilakukan mellaui biner atau hexadesimal |
36(H)= ….(D) | 36 (H) = ….(B) | 36 (H) = …..(O) |
(3.161)+(6.160) 48 6 54 | 3 6 0011 0110 | · 36(H)= 00110110 110 110 6 6 · 36(H)= 54 (D) 54(D)= …. (O) 54:8 = 6 sisa 6 54(D) = 6 6 (O) |
36(H)=54(D) | 36(H) = 00110110 (B) | 36(H) = 6 6 (O) |
OPERASI BILANGAN DAN
SISTEM PENGKODEAN
OPERASI BILANGAN
Komputer memproses data di CPU.DalamCPU terdapat Arithmetic Logical Unit (ALU) yang memproses data dengan melakukan operasi tersebut dibahas. Diantaranya :
A. Operasi Logika
Operasi ini dilakukan mendapatkan nilai kebenaran dari dua atau lebih operand terhadap operator logika yang digunakan.
1. Not (inverter) Ã nilai selain input
2. And à bernilai enar jika semua input benar
3. Or à bernilai salah jika semua input salah
4. Xor (Exclusive Or) Ã bernilai benar jika banyaknya input ganil.
INPUT | NOT | AND | OR | XOR | ||||
A | B | C | NOT A | NOT B | NOT C | A.B.C | A+B+C | AÃ…BÃ…C |
0 | 0 | 0 | 1 | 1 | 1 | 0 | 0 | 0 |
0 | 0 | 1 | 1 | 1 | 0 | 0 | 1 | 1 |
0 | 1 | 0 | 1 | 0 | 1 | 0 | 1 | 1 |
0 | 1 | 1 | 1 | 0 | 0 | 0 | 1 | 0 |
1 | 0 | 0 | 0 | 1 | 1 | 0 | 1 | 1 |
1 | 0 | 1 | 0 | 1 | 0 | 0 | 1 | 0 |
1 | 1 | 0 | 0 | 0 | 1 | 0 | 1 | 0 |
1 | 1 | 1 | 0 | 0 | 0 | 1 | 1 | 1 |
B. Operasi Arithmatika
Operasi aritmatika yang dilakukan diantaranya : penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, pangkat, akar dsb. Operasi Arithmatika yang dibahas hanya perkalian dan penjumlahan.
Contoh
| Penjumlahan | Pengurangan |
Desimal | 273 189 462 | 273 189 84 |
Biner | 1111 1011 11010 | 11010 01111 1011 |
Oktal | 246 435 703 | 703 246 435 |
Hexadesimal | 246 435 67B | 67B 435 246 |
SISTEM PENGKODEAN
Beberapa macam kode-kode komputer yang digunakan dari komputer generasi peryama hingga generasi sekarang,yaitu :
1. Kode Hollerith
· Diciptakan oleh Dr. Herman Hollerith
· Memiliki susunan danaturan tertentu
· Contoh : Kombinasi lubang pada punch card
2. BCD Code
· kode ini disusun kombinasi 4 buah digit biner
· Maksimal terbentuk 24 = 16 kombinasi, tapi hanya 10 digunakan.
· Hanya dapat memuat simbol angka saja.
· Tabel BCD 4 bit
BCD 4 bit | Digit Desimal |
0000 0001 0010 0011 0100 0101 0110 0111 1000 1001 | 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 |
3. SBCDIC (Standard Binary Coded Desimal Interchange Code)
· Kode in disusun dari kombinasi 6 buah digit binary di tambah satu digit untuk parity check
· Mulai digunakan pada komputer generasi kedua
· Maksimal terbentuk 26 = 64 kombinasi simbol
· Menyatakan karakteristik A - Z, 0 - 9 dan spesial karakter tertentu
· Dibagi atas 2 zone, yaitu : alpha bit position dan numeric bit position
· Tabel SBCDIC 6 bit :
SBCDIC AB 8421 | KARAKTER | SBCDIC AB 842A1 | KARAKTER |
00 1010 00 0001 00 0010 00 0011 00 0100 00 0101 00 0110 00 0111 00 1000 00 1001 11 0001 11 0010 11 0011 11 0100 11 0101 11 0110 11 0111 11 1000 11 1001 | 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 A B C D E F G H I | 10 0001 10 0010 10 0011 10 0100 10 0101 10 0110 10 0111 10 1000 10 1001 01 0010 01 0011 01 0100 01 0101 01 0110 01 0111 01 1000 01 1001 | J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z |
4. EBCDIC (Extented Binary Coded Desimal Interchange Code)
· Kode ini disusun dari kombinasi 8 buah digit binary di tambah dengan satu digit parity check.
· Mulai digunakan pada komputer generasi ketiga
· Maksimal terbentuk 28 = 256 kombinasi simbol
· Menyatakan karakteeristik A - Z, ) -9 dan spasi karakter.
· Diciptkan oleh ANSI (Amerika Nasional Standard Information)
5. ASCII (American Standard Code For Information Interchange)
Kode ASCII bertujuan untuk membut kode biner standar yang dikembangkan oleh ANSI.Kode ASCII ini terdiri atas ASCII 7 bit dan ASCII 8 bit. Kode yang terdapat pada ASCII 8 bit jauh lebih lengkap dari ASCII 7 bit mempunyai kombinasi kode 27 = 127 yaitu :
· 26 kode untuk huruf kapital (upper case) dari A - Z
· 26 kode untuk huruf kecil (lower case) dari a - z
· 10 digit desimal dari 0 -9
· 34 karakter kontrol untuk informasi status operasi komputer
· 32 karakter khusu (specia; characters)
0 komentar:
Posting Komentar